Hati-hatilah bila Anda sering mengalami sakit kepala. Gangguan kesehatan ringan ini sebenarnya bisa merupakan salah satu gejala dari penyakit yang lebih besar. Hal ini ada hubungannya dengan pengelompokan dua jenis sakit kepala. Sakit kepala utama disebabkan oleh disfungsi atau aktivitas yang berlebihan dari fitur-fitur yang sensitif terhadap rasa sakit di kepala. Pada kelompok kedua, yang juga lebih jarang, disebabkan oleh penyakit yang mendasar.
Pada dasarnya ada lima jenis sakit kepala, yang penekanannya berangkat dari bagaimana rasa sakit itu dihasilkan. Menurut Clinical Methods, rasa sakit juga bisa terjadi pada setiap bagian dari kepala, termasuk kulit, otot-otot, pembuluh darah, sinus, struktur gigi, dan saraf-saraf wajah.
Vaskular, penyebab migrain
Rasa sakitnya disebabkan oleh pembesaran pembuluh darah di dalam kepala. Tipe paling populer dari sakit kepala vaskular adalah migrain, yang menurut American Headache Society dialami sekitar 28 juta orang di Amerika. Migrain bisa kambuh, dan jika sedang muncul baru akan sembuh setelah 4-72 jam. Rasa sakitnya antara sedang sampai parah, dengan rasa berdenyut-denyut yang timbul pada satu atau dua sisi kepala. Gejala lain dari migrain adalah mual, muntah, dan sensitif terhadap cahaya atau suara. Sebanyak 3 dari 4 penderita migrain adalah perempuan. Artinya, lebih banyak perempuan yang mengalami migrain daripada pria.
Cluster
Sakit kepala jenis ini adalah tipe lain dari sakit kepala vaskular. Namun kebalikan dari migrain, penyakit ini lebih banyak mendera kaum pria. Rasionya enam banding satu, demikian menurut Cluster Headache Support Group. Rasa sakit yang begitu menyiksa, bisa berlangsung selama 15-180 menit. Biasanya terjadi pada satu sisi kepala, di belakang mata, atau pada daerah pelipis. Sakit kepala biasa terjadi pada waktu-waktu tertentu, seringkali saat jam-jam tidur, selama 4-8 minggu.
Myogenik
Saat bekerja, Anda pasti sering merasa leher dan pundak Anda kaku. Kadang-kadang diikuti dengan sakit kepala. Sakit kepala jenis ini memang sering dianggap sebagai ketegangan akibat otot-otot yang menegang di leher, pundak, kulit kepala, atau rahang. Pemicunya bukan sekadar cara duduk yang salah, tetapi juga stres, gelisah, atau depresi. Tidak heran bila sakit kepala ini termasuk yang paling umum, dengan intensitas ringan hingga sedang. Pada sebagian orang, rasa sakit juga diikuti dengan menurunnya nafsu makan.
Peradangan
Inilah urutan kedua sakit kepala yang disebabkan oleh penyakit atau kelainan yang menghasilkan peradangan di dalam kepala. Tipe sakit kepala akibat peradangan yang paling umum adalah sakit kepala akibat sinus, yang disebabkan oleh peradangan pada sinus dan diperparah dengan reaksi alergik. Penyebab lain dari sakit kepala jenis ini adalah meningitis, dimana terjadi peradangan dari membran yang mengelilingi otak dan saraf tulang belakang.
Traction
Biasanya disebabkan oleh lesi yang menekan struktur dan pembuluh darah di kepala. Tumor metastatik (tumor maligna yang menyebar ke bagian tubuh lain), abses, atau hematoma (pembengkakan lokal yang terisi darah), bisa menyebabkan sakit kepala jenis ini. Rasa sakitnya akan lebih parah pada pagi hari, dan menjadi lebih parah saat pengidapnya batuk, buang air kecil, atau mengejan.
Jenis sakit kepala berdasarkan tempatnya
1. Tension headache
Merupakan jenis sakit kepala yang paling umum, berupa nyeri atau pegal yang dirasakan secara konstan di sekitar pelipis atau leher dan kepala bagian belakang. Tidak separah migrain, tension headache tidak disertai mual dan muntah dan tidak terlalu mengganggu aktivitas. Obat-obatan yang dijual bebas cukup ampuh untuk mengatasinya, seperti aspirin, ibuprofen, atau asetaminofen.
Para ahli menduga, penyebab jenis sakit kepala ini adalah kontraksi leher dan kulit kepala yang biasanya menyertai kondisi stres. Bisa juga dipicu oleh perubahan komposisi kimia di otak.
2. Cluster headache
Jenis sakit kepala yang satu ini lebih banyak menyerang pria daripada wanita. Biasanya terjadi secara mendadap pada satu kelompok, dengan gejala nyeri yang parah pada salah satu sisi kepala. Kadang disertai mata berair, hidung tersumbat, serta ingus meler pada sisi kepala yang sama. Seseorang yang mengalaminya akan merasa gelisah, tidak nyaman seperti pada penderita migrain.
Penyebab pasti belum diketahui, namun diduga merupakan gangguan pada komponen genetik. Tidak ada obat yang secara efektif bisa menyembuhkan, tetapi obat-obat pereda nyeri bisa mengurangi gejalanya.
3. Sinus headache
Sinus yang mengalami radang karena infeksi bisa menyebabkan nyeri di kepala. Biasanya disertai demam, dan perlu diperiksa degan MRI atau CT Scan untuk mengetahui perubahan komposisi cairan, atau dengan fiber optic untuk melihat adanya nanah.
Selain pereda nyeri, antibiotik juga dibutuhkan oleh penerita jenis sakit kepala ini. jika perlu, dokter akan meresepkan antialergi atau pelega tenggorokan.
4. Rebound hadache
Jangan sembarangan menggunakan obat pereda nyeri, sebab penggunaan secara berlebihan adalah salah satu penyebab jenis sakit kepala yang satu ini. Rebound headache adalah sakit kepala yang terus beulang, dan kadang-kadang justru semakin parah setiap kali diobati.
Salah satu teori mengatakan, terlalu banyak obat menyebabkan respon otak melonjak dan justru memperparah sakit kepala. Teori lain mengatahan, rebound headache merupakan gejala putus obat sebagai efek balikan setelah kadar obat di dalam darah menipis.
5. Migraine headache
Jenis sakit kepala sebelah yang juga banyak ditemukan ini merupakan gangguan neurologis (saraf) dan didefinisikan dengan kriteria sebagai berikut:
1. Sebelumnya pernah mengalami sakit kepala tak kurang dari 5 kali
2. Berlangsung selama 4 hingga 72 jam
3. Mengalami 2 dari 4 keluhan berikut: sakit kepala sebelah; kepala berdenyut; nyeri sedang hingga parah; tidak bisa melakukan aktivitas rutin
4. Disertai salah satu gejala sebagai berikut: mual dan/atau muntah; menjadi sensitif terhadap bunyi dan cahaya.
Cara Atasi Sakit Kepala
Botox
Obat satu ini mungkin terkenal sebagai penghilang kerut, namun ternyata toksin ajaib tersebut juga manjur untuk meredakan sakit kepala.
“Botox bisa membuat otot yang sedang berkontraksi akibat sakit kepala menjadi rileks,” ujar Traci Purath, MD, selaku pimpinan medis di Comprehensive Headache Care, di Wheaton Franciscan Medical Group yang berlokasi di Franklin, Wisconsin.
“Obat ini memblokir saraf sensorik yang mengirimkan pesan rasa sakit ke otak, dan dapat meredakan tegangan di dahi serta leher belakang,” tambah Traci. Sekitar 8 suntikan, yang rasanya hanya seperti cocokan peniti, cukup untuk meredakan rasa sakit di kepala.
Efeknya memang baru terasa sekitar 8-10 hari setelah penyuntikan. Perawatan ini memang direkomendasikan, namun tidak boleh lebih dari 3 bulan.
Akupuntur
Teknik tusuk jarum ini diakui bisa meredakan sakit kepala. Jarum-jarumnya ditusukkan pada bagian yang sakit, biasanya seperti leher, dahi, dan pipi. Bagi Anda yang takut jarum tidak perlu khawatir karena jarumnya sangat kecil sehingga kemungkinan tak bakal bisa dirasakan.
Perawatan ini bisa membuat penderita merasakan rileks. Biasanya hasil maksimalnya bisa dirasakan selama beberapa bulan hingga setahun.
Seks
Berapa kali Anda menolak ajakan mesra pasangan karena sedang menderita pusing?! Jika sering, maka sekarang Anda perlu mengubah keputusan itu, apalagi jika Anda ingin segera sembuh dari pusing tersebut.
Seks bisa melepaskan rasa sakit yang menghantam kepala seseorang. “Sebab endorpin dan hormon pereda rasa sakit lain turut dilepaskan selama orgasme, sehingga bisa membuat seseorang merasa rileks dan lebih tenang,” ujar Traci. Meski begitu, efek pengobatan dengan cara ini memang sebentar saja. Latihan atau olah raga
Olahraga
Jika Anda sering mengalami sakit kepala dan memerlukan pengobatan secara berkala, maka olah raga merupakan caranya. “Saat Anda aktif bergerak, Anda meningkatkan stamina, mengurangi stres, dan bisa tidur lebih nyenyak,” ujar Jan Brandes, MD, asisten profesor di klinik saraf Universitas Vanderbilt.
“Semakin keras latihannya, misalnya seperti jogging, jalan cepat, berenang, maka semakin hilang rasa sakit yang timbul akibat tegangan di kepala. Namun, jika Anda mengalami migrain, latihan keras macam ini hanya akan memperburuk keadaan, jadi kenali baik-baik jenis sakit kepala Anda.
Air
Ini satu lagi alasan mengapa Anda dianjurkan minum 8 gelas sehari. Dehidrasi merupakan salah satu penyebab terbesar timbulnya sakit kepala.
“Saat tubuh tidak mendapat cukup air, maka tubuh mulai menyimpan cairan yang sudah ada dan memberi sinyal ‘kehausan’, di antaranya lewat sakit kepala atau migrain,” ujar Tracy.
Berita baiknya adalah dengan minum, Anda bisa merasa sedikit lebih baik. Jadi, agar kondisi tubuh tetap seimbang dan terjaga, maka minumlah 8-10 gelas air setiap harinya. Namun, jangan berlebihan juga, karena cairan berlebih dalam tubuh bisa mengurangi kadar elektrolit dan sodium dalam tubuh.
Makanan ringan
Anda baru pulang dari kantor, dan kepala Anda terasa seperti habis ditinju. Anda baru sadar bahwa sudah berjam-jam lamanya Anda tidak mengisi perut hari itu.
Saat tubuh tidak mendapat masukan makanan, tingkat gula darah menjadi labil, sehingga menyebabkan timbulnya sakit kepala. Ini merupakan cara tubuh untuk mengatakan, “Beri aku makan. Aku kelaparan!”
Ambillah makanan kecil seperti apel, misalnya, untuk meredakan sakit kepala dan membawa tingkat gula darah Anda kembali normal. Tolak godaan untuk mencomot permen, karena kandungan gulanya bisa mengagetkan dan malah mengacaukan kadar gula Anda.
Kafein
Selain bisa membuat mata ngantuk agar tetap melek, ternyata kopi memiliki keuntungan lain, yaitu kandungan kafeinnya bisa mengontrol rasa sakit kepala.
Selain itu, kafein juga bisa mempermudah penyerapan obat migrain.Tak hanya itu, kafein juga mampu mengekang serangan sakit kepala dengan menarik/ mengerutkan pembuluh darah.
Namun, meski begitu, bagi beberapa orang, kafein justru malah bisa menimbulkan sakit kepala. Jadi konsumsi dengan hati-hati.
Tidur
Menyempatkan diri untuk tidur selama 8 jam mungkin kedengaran langka, apalagi bila Anda tergolong sibuk. Bagaimana pun juga, tidur terlalu banyak atau sedikit bisa menimbulkan sakit kepala.
Tubuh manusia memerlukan waktu setidaknya 7 jam untuk mengisi ulang hingga kembali segar, dan sakit kepala pun bisa hilang karenanya. Cobalah untuk tidur dan bangun pada jam yang sama tiap hari.
Menulis
Anda bisa menuangkan segala beban pikiran melalui tulisan. Terlalu banyak berpikir bisa membuat kepala menjadi sakit, sehingga dengan menuangkan beban tersebut dalam sebuah kertas dipercaya dapat beban di kepala menjadi enteng