HIT Magic Plus 5100 Fingerprint Absent

Kantor saya memutuskan membeli alat Fingerprint Absent sebagai pengganti absensi cetok Amano, disatu sisi seharusnya penggunaan Absensi sidik jari ini akan memberikan keuntungan bagi perusahaan meskipun investasi awalnya mungkin sedikit lebih mahal.

Untuk HRD tidak perlu lagi menulis kartu absen karyawan, sehingga menghemat waktu dan tidak perlu lagi membeli kartu absen. Dan karena Absensi sidik jari ini ini menggunakan komputer maka untuk kepraktisan dan keamanannya lumayan lebih baik (tidak bisa lagi titip absen).

Tempat saya bekerja saat ini bergerak di bidang manufaktur, jadi sebagai proyek pilot (percobaan) absensi sidik jari ini sementara digunakan untuk staff yang bekerja di kantor.

Meskipun saya tidak terlibat langsung untuk implementasinya (rekan sesama IT yg terlibat lebih dalam), sedikit banyak saya juga mengetahui seluk beluk penggunaan absensi jari ini.

Setelah mengamati dan sedikit turun langsung selama -/+ 1 bulan berikut reviewnya:

Kantor saya telah membeli absensi dengan merek HIT Magic Plus 5100 yang sepertinya buatan China karena gambar di manual dan fisik aslinya berbeda sama sekali, saat membaca manualnya cukup terkesan juga dengan fiturnya.

Namun saat akan menggunakannya tidak bisa diterapkan (seperti retrieve data melalui USB) dan saat ditanyakan ke dealernya mendapat jawaban: "Oh memang untuk alat tipe ini, terdapat bug firmware yang menyebabkan fasilitas tersebut tidak bisa digunakan" (terus kenapa masih dijual??)

Kemudian dari sisi program yang disertakan, saat mengambil data bila terjadi gangguan koneksi maka semua data absensi karyawan akan hilang. :(

Selain itu banyak staff yang tidak bisa melakukan absensi secara lancar karena jarinya tidak dikenali (harus diulang terus menerus), sepertinya sensor sidik jari di alat ini kurang baik membacanya.

Logikanya bila untuk mengenali jari orang yang hanya memegang pensil dan mengetik keyboard saja alat ini kesulitan, bagaimana alat ini nantinya bisa membaca jari karyawan pabrik yang kesehariaannya memegang palu, obeng, ataupun mesin ?

Saya sudah bisa memprediksi kesulitan-kesulitan yang akan terjadi bila memang alat yang sama tetap digunakan untuk karyawan pabrik.